ANALISIS KEPENTINGAN DIBALIK KEGIGIHAN CINA UNTUK MENJADI ANGGOTA MTCR

Totok Sudjatmiko

Abstract


Hancurnya Uni Soviet telah mengakhiri perang dingin dan merubah skema politik global dari bipolarisme menjadi multipolarisme. Karakter dari multipolarisme adalah distribusi kekuatan global termasuk proliferasi persenjataan yang sulit diawasi. Untuk itu Amerika Serikat dan sekutunya menerapkan kebijakan penangkalan yang didasarkan
kepada konsep Confidence Building Measure (CBM): the Missile Technology Control Regime (MTCR). Regime ini memberikan prosedur dan hukuman terkait transfer teknologi termasuk senjata pemusnah masal. Salah satu kekuatan baru yang muncul adalah Republik Rakyat Cina (PRC) yang memiliki teknologi antariksa yang maju termasuk teknologi roket dan wahana tak berawak. Seperti diketahui bahwa teknologi antariksa memiliki karakter dual-use: sipil dan militer, dan kedua hal tersebut memiliki pasarnya masing-masing. Perkembangan Cina dalam kegiatan tersebut diasumsikan sebagai ancaman terhadap kepentingan Amerika Serikat dan sekutunya. Pandangan tersebut dapat dilihat dari praktek-praktek politik yang dilakukan oleh Amerika Serikat seperti pemberian hukuman terhadap setiap perkembangan teknologi antariksa yang didemonstrasikan Cina. Kemudian untuk merespon perlakuan tersebut, Cina mendeklarasikan untuk tunduk pada regime dan mempersiapkan diri untuk memenuhi persyaratan keanggotaan MTCR. Tulisan ini untuk menganalisa kepentingan apa dibalik kebijakan Cina untuk menjadi anggota MTCR.

Full Text:

Full Text PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.