OPTIMALISASI PARAMETER SEGMENTASI UNTUK PEMETAAN LAHAN SAWAH MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT (STUDI KASUS PADANG PARIAMAN, SUMATERA BARAT DAN TANGGAMUS, LAMPUNG) (PARAMETER OPTIMIZATION OF SEGMENTATION FOR WETLAND MAPPING USING LANDSAT SATELLITE IMAGE (CASE STUDY PADANG PRIAMAN-WEST SUMATRA, AND TANGGAMUS-LAMPUNG)

I Made Parsa

Abstract

Klasifikasi citra dijital berbasis pixel seringkali memberikan hasil yang masih mengandung efek salt and pepper, sementara klasifikasi visual mempunyai kelemahan karena sering dianggap tidak konsisten. Berkenaan dengan permasalahan tersebut, maka pada penelitian ini dilakukan kajian tentang “Optimalisasi Parameter Segmentasi untuk Pemetaan Sawah Menggunakan Citra Satelit Landsat†yang merupakan klasifikasi dijital berbasis obyek. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mencari kombinasi parameter segmentasi yang paling optimal guna pemetaan lahan sawah. Penelitian dilaksanakan di dua wilayah yaitu di Padang Pariaman, Sumatera Barat dan Tanggamus, Lampung menggunakan metode segmentasi citra Landsat tahun 2008 dan interpretasi visual citra Landsat multiwaktu rekaman tahun 2000~2009. Segmentasi citra Landsat mencakup dua tahap, pertama segmentasi untuk optimalisasi nilai parameter warna, bentuk, kekompakkan, dan kehalusan; dan kedua segmentasi untuk optimalisasi parameter skala. Sebagai referensi, digunakan hasil klasifikasi citra Quickbird 2005 dan 2007 dengan pendekatan teknik kualitatif (visual) dan kuantitatif. Pengujian secara kualitatif meliputi parameter keterpisahan obyek dan akurasi segmen terhadap hasil segmentasi tahap satu, sedangkan pengujian kuantitatif dengan matrik kesalahan dilakukan terhadap hasil segmentasi tahap kedua. Hasil menunjukkan bahwa; kombinasi nilai parameter warna 0,9, bentuk 0,1, kekompakkan 0,5, kehalusan 0,5 memberikan hasil segmentasi yang paling mirip dengan data referensi. Pengaruh skala yang paling baik (sesuai kaidah kartografi) adalah skala 8 (lokasi uji Padang Pariaman) dan skala 6 (lokasi uji Tanggamus) dengan ketelitian pemetaan 90,7% sampai 96,3%. Studi ini menyimpulkan bahwa pengaruh perbedaan kualitas geometri citra Landsat terhadap citra Quickbird menunjukkan toleransi kesalahan maksimum segmen yang semula 4 ha menjadi 16,70 ha untuk lokasi uji Padang Pariaman dan menjadi 13,32 ha untuk lokasi uji Tanggamus. Toleransi ini masih terpenuhi pada segmentasi skala 11. Akhirnya studi ini menemukan bahwa kombinasi parameter yang paling optimal untuk pemetaan lahan sawah adalah skala 11, warna 0,9 dan kekompakan 0,5. Kata kunci: Pemetaan sawah, Segmentasi, Optimalisasi parameter, Citra Landsat

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.