PEMETAAN HABITAT BENTIK DI PULAU LIKI, PAPUA, MENGGUNAKAN CITRA SATELIT SENTINEL-2A

Citra Arum Sari, Achmad Fachruddin Syah, Bayu Prayuda, Abdullah Salatalohi

Abstract

ABSTRAK

Habitat bentik memiliki berbagai fungsi baik secara ekologis maupun ekonomis bagi kehidupan di pulau-pulau kecil atau di wilayahpesisir. Pada habitat bentik terdapat beberapa ekosistem seperti ekosistem lamun dan ekosistem terumbukarang yang patut menjadi perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan habitat bentik di Pulau Liki, Papua, dengan mengunakan data citrasatelit Sentinel-2A. Data citra yang digunakan diperoleh dari earthexplorer.usgs.gov website dan in situ data digunakan untuk kalibrasi data citra. Metode algoritma Lyzenga digunakan untuk memperbaiki kualitas citra dengan menghilangkan gangguan yang ada di kolom perairan sedangkan metode klasifikasi unsupervised digunakan untuk mengklasifikasi objek yang ada di kolom perairan. Hasil menunjukkan bahwa baik ekosistem terumbu karang maupun ekosistem lamun mengitari seluruh wilayah perairan Pulau Liki. Pada perairan tersebut ekosistem terumbu karang mempunyai luas total sebesar 153,64 ha sedangkan ekosistem lamun sebesar 143,53 ha. Informasi lokasi dan luasan ekosistem ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengelolaan sumberdaya pesisir yang ada di PulauLiki, Papua. 

Kata kunci: Algoritma Lyzenga, Citra Sentinel-2A, Habitat Bentik, Pulau Liki

 

ABSTRACT

Benthic habitats have various functions both ecologically and economically for life on small islands or in coastal areas. In benthic habitats, there are several ecosystems such as seagrass ecosystems and coral reef ecosystems that deserve attention. This study aims to map benthic habitat on Liki Island, Papua, using Sentinel-2A satellite image data.The image data was obtained from the earthexplorer.usgs.gov website and in situ data was used for image data calibration. Lyzenga algorithm method was used to improve image quality by eliminating interference in the water column while unsupervised classification method was used to classify objects in the water column. The results show that both coral reef and seagrass ecosystems surround the entire territory of Liki Island waters. In these waters, corals reef ecosystems have a total area of 153.64 ha while seagrass ecosystems of 143.53 ha. Information on the location and extent of these ecosystems can be used as a reference in managing coastal resources on Liki Island, Papua.

 

Keywords: Lyzenga Algorithm, Citra sentinel-2A, Benthic Habitat, Liki Island

Keywords

Algoritma Lyzenga, Citra Sentinel-2A, Habitat Bentik, Pulau Liki

Full Text:

PDF

References

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, A., Siregar, V. P., dan Agus, S. B. 2017. Klasifikasi Multikskala untuk Pemetaan Zona Geomorfologi dan Habitat Bentik Menggunakan Metode Obia Di Pulau Pari. Jurnal Penginderaan Jauh. XV (2) : 89-93.

Batubara, R.M.S., Andi, R., Eko, S.S., Muhandis, S., Nugroho, A., dan Pingkan, K.R. (2014). Album Peta Pulau-Pulau Kecil terluar di Wilayah Indonesia Bagian Timur. Jakarta : PT Tempo Inti Media dan Kementerian Kelautan dan Perikanan republik Indonesia.

Giyanto., Abrar, M., Hadi, T.A., Budiyanto, A., Salatalohy, M.A.H., dan Iswari, M.Y. 2017. Status Terumbu Karang Indonesia 2017. Jakarta: Puslit Oseanografi – LIPI.

Hedley, J. D., Harborne, A. R., dan Mumby, P. J. (2005). Simple and robust removal of sun glint for mapping shallow-water benthos. Int. J. of Remote Sensing, 26(10), 2107–2112.

Hochberg, E. J., Andrefouet, S., dan Tyler, M. R. (2003).Sea Surface Correction of High Spatial Resolution Ikonos Images to Improve Bottom Mapping in Near Shore Environments. IEEE Trans. Geoscience andRemote Sensing, 41(7), 1724-1729.

Inounu, I., Martindah, E., Saptati, R.A., Dan Priyanti, A. 2007. Potensi Ekosistem Pulau-Pulau Kecil Dan Terluar Untuk Pengembangan Usaha Sapi Potong. Wartazoa. Xvii (4) : 156-164.

Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar.

Lyzenga, D.R., 1981. Remote Sensing Of Bottom Reflectance And Water Attenuations Parameters In Shallow Water Using Aircraft And Lansat Data. Internationa Journal Of Remote Sensing, 2, 71-82.

Marasabessy, I., Fahruddin, A., Imran, Z., dan Agus, S. B. 2018. Strategi Pengelolaan Berkelanjutan Pesisir dan Laut Pula Nusa Manu dan Pulau Nusa Leun di Kabupaten Maluku Tengah. Journal of regional and Rural Development Planning. II (2) : 1-22.

Mastu, L.O., Nababan, B., Dan Panjaitan, J. P. 2018. Pemetaan Habitat Bentik Berbasis Objek Menggunakan Citra Sentinel-2 Di Perairan Pulau Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. X (2) : 381-396.

Prawoto, C. D., dan Hartono. 2018. Pemetaan Habitat Bentik dengan Citra Multispektral Sentinel-2A di Perairan Pulau Menjangan Kecil dan Menjangan Besar, Kepulauan Karimunjawa. Jurna Bumi Indonesia. Vii ( 3) : 2-8.

Prayuda, B. (2014). Pemetaan Habitat Dasar Perairan Laut Dangkal. Jakarta : COREMAP CTI LIPI.

Putra, F.M.G dan Nurul, K. (2014). Pemetaan Habitat Bentik Menggunakan Citra Quickbird Di Sebagian Pulau Kemujan, Kepulauan Karimunjawa. Jurnal Bumi Indonesia. 3 (2), 2-12.

Setyawan, Iwan E., Siregar, V., Gatot H. Pramono Dan Doddy M. Yuwono. (2014). Pemetaan Profil Habitat Dasar Perairan Dangkal Berdasarkan Bentuk Topografi: Studi Kasus Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Jakarta. Majalah IlmiahGlobë Volume. 17 (2) : 125-132.

Siregar, V. P. 2010. Pemetaan Substrat Dasar Perairan Dangkal Karang Congkak Dan Lebar Kepulauan Seribu Menggunakan Citra Satelit Quick Bird. E-Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, II (1):19-30.

Wahidin, N., Siregar, V.P., Nababan, B., Jaya, I., Dan Wouthuyzen, S. 2015. Object-Based Image Analysis For Coral Reef Benthic Habitat Mapping With Several Classification Algorithms. Procedia Environmental Sciences. (24) :222 – 227.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.