KESESUAIAN WILAYAH BUDIDAYA IKAN KERAPU BERDASARKAN CITRA SATELIT LANDSAT 8 OLI/TIRS STUDI KASUS (PERAIRAN KECAMATAN GEROKGAK, PROVINSI BALI)

Febiana Nur Azizah, Pingkan Mayestika Afgatiani, Syifa Wismayanti Adawiah, Nanin Anggraini, Devica Natalia Br Ginting, Ety Patwati, Wikanti Asriningrum

Abstract

Perairan di Kecamatan Gerokgak merupakan salah satu perairan di Indonesia yang memiliki potensi sebagai lahan untuk perkembangan perikanan budidaya, salah satunya adalah budidaya ikan kerapu. Maka dari itu untuk meningkatkan potensi budidaya ikan kerapu, perlu sekali untuk mengetahui lokasi yang tepat untuk membudidayakan ikan kerapu. Penelitian ini menggunakan overlay antara parameter oseanografis yaitu suhu permukaan laut (SPL), salinitas, klorofil dan Total Suspended Solid (TSS). Selain itu, penelitian ini melakukan pendekatan teknlogi penginderajaan jauh menggunakan citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perairan Kecamatan Gerokgak memiliki perairan yang sesuai untuk budidaya ikan kerapu, salah satunya adalah Teluk Penerusan. Dari hasil korelasi antara nilai suhu permukaan laut dan klorofil dengan nilai insitu menghasilkan bahwa adanya korelasi yang baik dan mengartikan bahwa algoritma yang digunakan sudah baik dengan nilai r2=0,661 untuk suhu permukaan dengan insitu dan r2=0,686 untuk klorofil dengan insitu dan nilai r2=0,658 untuk TSS dengan insitu.

Keywords

Budidaya ikan kerapu, klorofil, salinitas, TSS, suhu permukaan laut

Full Text:

PDF

References

Anggraini, N., Adawiah, S. W., Natalia, D., Ginting, B., Marpaung, S., & Jauh, P. P. (2019). Analisis Spasial Kesesuaian Budidaya Ikan Kerapu Berbasis Data Penginderaan Jauh (Studi Kasus : Pulau Ambon Maluku). 16(2), 113–122.

Ardiansyah. 2015. Pengolahan Citra Penginderaan Jauh Menggunakan ENVI 5.1 dan ENVI LiDAR (Teori dan Praktek). Jakarta, Indonesia

Budhiman, Syarif. (2004). Mapping TSM Concentrations from Multi Sensor Satellite Images in Turbid Tropical Coastal Waters of Mahakam Delta, Indonesia. Master Thesis. International Institute of Geo-Information Science and Earth Observation-ITC, Netherlands.

Departemen Kelautan dan Perikanan. 2002. Modul Sosialisasi dan Orientasi Penataan Ruang, Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Ditjen Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Direktorat Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Jakarta

Effendi. H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Hanafi, A., Syahidah, dan Andriyanto, 2008. Kajian Daya Dukung Lahan Teluk Pegametan untuk Budidaya Ikan Kerapu dalam Karamba JaringApung. Gerokgak: BBRPBL Gondol

Hartoko, A. dan L.L. Widowati. (2007). Aplikasi teknologi geomatic Kelautan Untuk Analisa kesesuaian Lahan Tambak di Kabupaten Demak. Indo- nesian. J. of Marine Science, 12(4):43-72

Hasnawi, A M. & Mudian P. (2011). Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Budidaya Ikan dalam Keramba Jaring Apung di Perairan Pesisir Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Jurnal Riset Akuakultur, Vol. 6(1) pp.157-167.

Hastari, I. F., Kurnia, R., & Kamal, M.M (2017). Analisis Kesesuaian Budidaya KJA Ikan Kerapu Menggunakan SIG di Perairan Ringgung Lampung. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis , 9(1), 151-159

Mengintip Potensi Perikanan Bali | Peralatan Tambak | Medan | ISW. (n.d.). Diambil 16 Maret 2020, dari https://www.isw.co.id/single-post/2017/03/27/Mengintip-Potensi-Perikanan-Bali

Nainggolan C, S Putro,dan J Haluan,. 2003. Pedoman Investasi Komoditas Kerapudi Indonesia. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Nontji, A. (2007). Laut Nusantara. Penerbit: Djambatan. Jakarta

Radiarta, I. N. (2008). Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis Untuk Manajemen Sumber Daya Perikanan Budidaya Di Indonesia. Media Akuakultur, Volume 3 Nomor 1 Tahun 2008.

Radiarta, I. N., Achmad S., & Endhay K. (2010). Analisis Spasial Potensi Kawasan Budidaya Laut Di Provinsi Maluku Utara Dengan Aplikasi Data Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. J. Ris. Akuakultur, Vol. 5(1) pp.143-153.

Robinson, I. S. (1985). Satelite Oceanography on Introduction for Oceanographer and Remote Sensing Scientist (p. 455). Ellis Harwood Ltd.John Willey and Sons. New York.

Romimohtarto, K dan S. Juwana. 1999. Biologi Laut. Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi. LIPI, Jakarta.

Subachri, W., Zainuddin, Yanuartia, D., Makmur, & Pamudi. (2011). Better Management Practices Seri Paduan Perikanan Skala Kecil Budidaya Ikan Kerapu Sistem Keramba Jaring Apung & Tancap. (C. Yusuf, Ed). World Wildlife Fund Indonesia.

Supriatna L, Supriatna J, & Koestoer R. 2016. Algorithm Model for The Determination Cimandiri Estuarine Boundary Using Remote Sensing, In: AIP Conference Proceedings

Syariz, M A, L M Jaelani, L Subehi, A Pamungkas, E S Koenhardono, and Sulisetyono. 2015. “Retrieval Of Sea Surface Temperature Over Poteran Island Water Of Indonesia With Landsat 8 TIRS Image: A Preliminary Algorithm.†The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences XL-2/W4 (October). doi:10.5194/isprsarchives-XL-2-W4-87-2015

Trisakti. B. (2003). Aplikasi Data Landsat untuk Budidaya Ikan Kerapu. Berita Inderaja Vol.II, No. 3, Juli 2003.

Utojo, Abdul M.,Tarunamulia, Brata P, & Hasnawi. (2005). Identifikasi Kelayakan Lokasi Lahan Budi Dayalaut Di Perairan Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur. Jurnal Penelitian Perikanan lndonesia Vol.11(5).

Wibowo A, Sumartono B, & Setyantini W. 1993. The Application of Satellite Data For Improvement Site Selection and Monitoring Shrimp Culture. Proceeding National Conference on ERS-1, Landsat, SPOT Jakarta Indonesia

Refbacks

  • There are currently no refbacks.