EFEK GAS SO2 DAN KELEMBAPAN UDARA TERHADAP INSOLASI DAN TEMPERATUR DI BANDUNG [EFFECT OF SO2 GAS AND HUMIDITY TO INSOLATION AND TEMPERATURE IN BANDUNG]
Abstract
Selain gas rumah kaca seperti CO2, N2O, CH4, H2O (uap air), dan O3 yang berpotensi mempengaruhi radiasi matahari yang diterima permukaan bumi (insolasi) dan berakibat terjadi pemanasan, ternyata SO2 mempunyai efek pendinginan dan pemanasan di permukaan bumi. Gas-gas tersebut mempunyai efek memanaskan troposfer dan permukaan bumi dikarenakan sebagian radiasi yang diemisikan dari permukaan bumi dikembalikan ke bumi dan sebagian lagi diserap. Berdasarkan data monitoring Automatic Weathering Station (AWS) dan SO2 di Bandung (Lapan) dari Oktober 2007 sampai Desember 2012, pada tahun 2010 menunjukkan kelembapan udara rata-rata tinggi yaitu 85% dibandingkan tahun 2009 yaitu 78%, sebaliknya SO2 kecil. Dampaknya menyebabkan penurunan insolasi tahun 2010 menjadi 145 W/m2 dari 166 W/m2 tahun 2009 atau 13%. Terdapat penurunan rata-rata temperatur tahun 2010 menjadi 23,69 ºC dari 23,97 ºC tahun 2009. Hasil analisis dengan metode korelasi Pearson didapati hubungan yang signifikan dan kuat pada musim kering antara SO2 dengan insolasi yaitu 0,514(**) dengan signifikansi p<0,01 dan signifikan tetapi agak lemah antara kelembapan dengan insolasi yaitu-0,489(*) dengan signifikansi p<0,05. Tetapi sebaliknya pengaruh kelembapan udara kuat pada musim basah dibandingkan SO2 terhadap insolasi. Korelasi antara insolasi dengan SO2 dan kelembapan pada musim basah yaitu -0,408(*) dengan signifikansi p<0,05 dan -0,487(**) dengan signifikansi p<0,01.
Kata kunci: SO2, Kelembapan udara, Uap air, Gas rumah kaca, Insolasi, Temperatur, Korelasi Pearson
Full Text:
UntitledRefbacks
- There are currently no refbacks.