SIKLUS DIURNAL CURAH HUJAN DI PULAU SULAWESI: DISTRIBUSI SPASIAL DAN MUSIMAN

Dita Fatria Andarini, Anis Purwaningsih

Abstract

Benua Maritim Indonesia memiliki siklus diurnal curah hujan yang kompleks, baik dipengaruhi oleh kondisi lokal seperti topografi dan bentuk garis pantai, maupun interaksinya dengan fenomena baik musiman, antar-musiman, tahunan dan antar-tahunan. Pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau besar di Indonesia yang mempunyai bentuk dan ukuran pulau yang unik serta pola curah hujannya yang terdiri dari pola monsunal, equatorial, dan lokal. Untuk mengetahui variabilitas musiman dan spasial siklus diurnal curah hujan di Pulau Sulawesi, dilakukan analisis komposit data curah hujan perjam dari Global Satellite Mapping of Precipitation (GSMaP) sepanjang tahun 2004–2018 pada bulan Desember–Januari–Februari (DJF), Maret–April–Mei (MAM), Juni–Juli–Agustus (JJA) dan September–Oktober–November (SON). Hasil analisis klimatologi menunjukkan adanya variasi spasial curah hujan diurnal setiap musimnya. Curah hujan di darat diidentifikasi sebagai hujan sore hingga malam hari (pukul 14:00–21:00 WITA) dengan intensitas paling tinggi sebesar 1 mm/jam pada bulan MAM, sedangkan curah hujan di sekitar pantai terjadi pada pukul 22:00–06:00 WITA dengan intensitas paling tinggi mencapai 1,7 mm/jam pada pukul 03:00 WITA di Teluk Tolo pada bulan MAM. Hasil analisis komposit rata-rata curah hujan perjam menunjukkan bahwa bentuk garis pantai dan kondisi topografi berpengaruh terhadap siklus diurnal curah hujan di Pulau Sulawesi dengan arah propagasi curah hujan dari darat menuju laut yang berbeda di setiap musimnya. Pada bulan DJF, curah hujan di daratan bagian tengah pulau bergerak menuju Teluk Tolo dan Bone, pada bulan MAM hujan bergerak menuju Teluk Tolo, Tomini dan Bone. Adapun pada periode musim JJA, hujan dari pegunungan bagian tengah pulau bergerak menuju Teluk Tolo dan Tomini, sedangkan pada bulan SON curah hujan terkonsentrasi di daratan bagian utara pulau dan bergerak menuju perairan bagian utara.

Keywords

siklus diurnal; curah hujan; komposit

Full Text:

PDF

References

Aldrian, E dan Susanto R. D, 2003. Identification of Three Domiann Rainfall Regions within Indonesia and Their Relationship to sea surface temperature. International Journal of Climatology, vol. 23, 1435-1452.

Alfahmi, F., Boer, R., Hidayat, R., Perdinan dan Sopaheluwakan, A., 2019. The Impact of Concave Coastline on Rainfall Offshore Distribution over Indonesian Maritime Continent. The Scientific World Journal, vol 2019.

Fujita, M., Kimura, F dan Yoshizaki, M., 2010. Morning Precipitation Peak over the Strait of Malacca under a Calm Condition. Monthly Weather Review, vol. 138 No. 2, 1474-1486.

Hadi, T. W., Horinouchi, T., Tsuda, T., Hashiguchi, H dan Fukao, S., 2002. Sea-breeze circulation over Jakarta, Indonesia: a climatology. Monthly Weather Review. 2153-2166.

Ichikawa H dan Yasunari T, 2007. Intraseasonal Variability in Diurnal Rainfall over New Guinea and the Surrounding Oceans during Austral Summer. Journal of Climate, vol. 21, 2852-2868.

Ichikawa, H dan Yasunari, T., 2005. Time-Space Characteristics of Diurnal Rainfall over Borneo and Surrounding Oceans as Observed by TRMM-PR. Journal of Climate, vol. 19, 1238-1260

Ken'ichi O., Tomoo, T., Toshio T., Nabuhiro dan Koyuru, I. 2005. The Global Satellite Mapping of Precipitation Project. IEEE International Geoscience and Remote Sensing Symposium. Seoul.

Lestari, S., Hamada, J., Syamsudin, F., Sunaryo, Matsumoto, J dan Yamanaka M. D., 2016. ENSO Influences on Rainfall Extremes around Sulawesi and Maluku Islands in the Eastern Indoneisa Maritime Contintent. SOLA, vol. 12, 37-41.

Mori, S., Jun-Ichi, H., Tauhid, Y. I., Yamanaka, M. D., Okamoto, N., Murata, F., Sakurai, N., Hasiguchi, H dan Sribimawati T., 2004. Diurnal Land-Sea Rainfall Peak Migration over Sumatera Island, Indonesian Maritime Continent, Observerd by TRMM Satellite and Intensive Rawinsonde Soundings. American Model Society, vol. 132, 2021-2039.

Ohsawa T., Ueda, H., Hayashi, T., Watanabe, A dan Matsumoto J., 2001. Diurnal Variations of Convective Activity and Rainfall in Tropical Asia. J.Meteor. Soc. Japan, vol. 79, 333-352.

T. Bayong, 2004. Klimatologi Umum. Bandung: ITB.

Qian Tingting, Epifanio Craig C dan Zhang Fuqing, 2011. Topographic Effects on the Tropical Land and Sea Breeze. Journal of The Atmospheric Science, 130-149.

Qian, J., Robertson, A. W dan Moron, V., 2012. Diurnal Cycle in Different Weather Regimes and Rainfall Variability ove Borneo Associated with ENSO. Journal of Climate, vol. 26, 1772-1790.

Qian, J., Robertson, A. W dan Moron ,V., 2010. Interactions among ENSO, the Monsoon, and Diurnal Cycle in Rainfall Variability over Java, Indonesia. Journal of the Atmospheric Sciences, vol. 67, 3509-3524.

Von, V dan Gunawan D, 2006. Atmospheric Variability in Sulawesi, Indonesia-Regional Atmospheric Model Results and Observations.

Yamanaka, M.D., 2016. Physical Climatology of Indonesian Maritime Continent : an Outline to Comprehend Observational Studies. Atmos Res, vol. 178, 231-259.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.