MEKANISME INTERAKSI MONSUN ASIA DAN ENSO
Abstract
Pada makalah ini diulas mengenai mekanisme hubungan antara monsun Asia
musim panas dan El Nino Southern Oscillation (ENSO) yang dinyatakan dalam skema sistem monsun-atmosfer-laut (Monsoon-Atmospehere-Ocean System, MAOS). Data yang digunakan adalah suhu permukaan laut dan vektor angin pada level ketinggian 850 hPa yang diolah selama periode 20 tahun (1970-1990). Indeks bulanan monsun Asia yang digunakan adalah Indeks Curah Hujan Monsun India (1817-1995). Skema MAOS menunjukkan bahwa pada periode tahun “monsun kuat†yang berlangsung sejak Juni hingga September, suhu permukaan laut juga menguat (memanas) di Samudera Pasifik
barat ekuator sejak September hingga Mei. Pada saat yang bersamaan, terjadi penurunan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik timur ekuator yang berlangsung sejak Juli hingga Maret. Pada periode monsun kuat tersebut, sirkulasi timur-barat Walker di Samudera Pasifik mengalami penguatan. Sedangkan pada periode tahun “monsun lemah†yang berlangsung dari Juni sampai September, suhu permukaan laut di Samudera Pasifik timur ekuator memanas (Juli-Maret) sedangkan di Samudera Pasifik barat ekuator melemah (September-Juni). Pada periode tahun monsun lemah, terjadi depresi pada sirkulasi timur-barat Walker di Samudera Pasifik ekuator sehingga terjadi fenomena El Nino
musim panas dan El Nino Southern Oscillation (ENSO) yang dinyatakan dalam skema sistem monsun-atmosfer-laut (Monsoon-Atmospehere-Ocean System, MAOS). Data yang digunakan adalah suhu permukaan laut dan vektor angin pada level ketinggian 850 hPa yang diolah selama periode 20 tahun (1970-1990). Indeks bulanan monsun Asia yang digunakan adalah Indeks Curah Hujan Monsun India (1817-1995). Skema MAOS menunjukkan bahwa pada periode tahun “monsun kuat†yang berlangsung sejak Juni hingga September, suhu permukaan laut juga menguat (memanas) di Samudera Pasifik
barat ekuator sejak September hingga Mei. Pada saat yang bersamaan, terjadi penurunan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik timur ekuator yang berlangsung sejak Juli hingga Maret. Pada periode monsun kuat tersebut, sirkulasi timur-barat Walker di Samudera Pasifik mengalami penguatan. Sedangkan pada periode tahun “monsun lemah†yang berlangsung dari Juni sampai September, suhu permukaan laut di Samudera Pasifik timur ekuator memanas (Juli-Maret) sedangkan di Samudera Pasifik barat ekuator melemah (September-Juni). Pada periode tahun monsun lemah, terjadi depresi pada sirkulasi timur-barat Walker di Samudera Pasifik ekuator sehingga terjadi fenomena El Nino
Full Text:
Full Text PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.