KOMPETISI DAN KERJASAMA DALAM EKSPLORASI ANTARIKSA

Totok Sudjatmiko

Abstract


Kompetisi dan kerja sama seringkali membawa kepada pemahaman yang kaku,bahwa kompetisi kemudian dimaknai dengan zero-sum dimana keberhasilan satu pihak dimaknakan kegagalan pihak yang lain, sedangkan kerja sama diartikan bahwa segalanya dalam kondisi aman tanpa adanya kepentingan laten dibelakangnya. Pada konteks eksplorasi antariksa, kompetisi dan kerja sama menjadi dua hal yang tidak tegas lagi, dimana nuansa politik lebih mewarnai perjuangan memperoleh pengetahuan dan teknologi tinggi yang dapat digunakan untuk memfasilitasi eksplorasi dan eksploitasi antariksa. Hal ini disebabkan karena arti penting dari antariksa itu yang mampu mentransformasi elemen kekuatan negara dan juga menjadi   pengendali utama dari kolonisasi di muka bumi. Sehingga antariksa menjadi sumber pengetahuan utama yang baru, dimana dalam masyarakat moderen, pengetahuan dan teknologi memiliki nilai tinggi dan menjadi elemen krusial dari kekuatan negara. Dalam konstelasi internasional baik itu Perang Dingin ataupun paska Perang Dingin yang melibatkan dua kekuatan besar dunia yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet (Rusia), juga menjadi sebuah tonggak sejarah terjadinya kompetisi dan kerja sama yang mewarnai kegiatan antariksa dunia. Hal ini semakin dipertegas dengan adanya pertimbangan politik dan ekonomi masing-masing pihak yang memutuskan apakah mereka berkompetisi atau bekerjasama dalam urusan antariksa. Sejalan dengan perkembangan internasional baik itu politik ataupun ekonomi, pembangunan dan pengoperasian stasiun antariksa nternasional/

International Space Station (ISS) merupakan bentuk adanya kompetisi yang kemudian bermuara kepada kerja sama dalam keantariksaan di antara Amerika Serikat dan Uni Soviet (Rusia).

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.