MODEL SIMULASI BANJIR MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH, STUDI KASUS KABUPATEN SAMPANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRIDDED SURFACE SUBSURFACE HYDROLOGIC ANALYSIS (FOOD SIMULATION MODEL USING REMOTE SENSING DATA, CASE STUDY OF SAMPANG REGION USING GRIDDED SURFACE HYDROLOGIC ANALYSIS METHOD)
Abstract
Permasalahan banjir yang terjadi setiap tahun di Kabupaten Sampang disebabkan jumlah aliran yang masuk ke Kota Sampang sangat besar, terjadinya sedimentasi yang sangat tinggi di sungai yang melintasi kota, serta kurang baiknya sistem drainase terutama di daerah permukiman perkotaan. Beberapa permasalahan tersebut akhirnya dapat memicu terjadinya banjir di Kota Sampang. Metode yang digunakan untuk model simulasi banjir adalah metode Gridded Surface Subsurface Hydrologic Analysis (GSSHA), dimana metode tersebut mampu untuk menghasilkan komponen hidrologi dengan baik. Data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: data Qmorph, Digital Elevation Model–Shuttle Radar Topography Mission (DEM-SRTM), SPOT-5 tahun 2010, peta tanah, data penampang sungai serta data lapangan. Penelitian model simulasi banjir ini menghasilkan volume banjir, debit puncak dan waktu yang digunakan untuk mencapai debit puncak banjir, yang digambarkan dalam hidrograf serta hasil perhitungan kedalaman banjir. Debit puncak yang dihasilkan oleh beberapa DAS, a.l.: DAS Klampis sebesar 5,40 m³/detik, DAS Jelgung sebesar 364788,90 m³/detik, DAS Kamoning sebesar 37,80 m³/detik, Sub DAS Kamoning sebesar 32,40 m³/detik, dan 3 DAS yang merupakan gabungan dari DAS tersebut sebesar 174059.10 m³/detik. Kata Kunci: Model simulasi banjir, GSSHA, Penginderaan jauh.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.