POPULASI SAMPAH ANTARIKSA MENJELANG PUNCAK AKTIFITAS MATAHARI SIKLUS 24 [SPACE DEBRIS POPULATION TOWARD THE PEAK OF SOLAR CYCLE 24
Abstract
Aktifitas Matahari mempengaruhi populasi sampah antariksa melalui dampaknya pada kerapatan atmosfer atas. Peningkatan aktifitas Matahari yang meningkatkan kerapatan atmosfer akan mengakibatkan jatuhnya benda-benda di orbit yang cukup rendah. Namun, dampak yang sama menyebabkan turunnya benda-benda di orbit yang lebih tinggi menggantikan posisi benda-benda yang telah jatuh. Dengan menganalisis data orbit benda-benda buatan dalam katalog USSPACECOM sejak Desember 2008 hingga Oktober 2012, ditemukan bahwa populasi sampah antariksa secara umum meningkat meski jumlah yang jatuh terus menerus bertambah. Rata-rata 2,7 sampah antariksa bertambah setiap hari sedang yang jatuh rata-rata hanya 1,1 setiap hari. Besarnya persentase sampah Fengyun 1C, Cosmos 2251, dan Iridium 33 yang masih mengorbit menjadi faktor utama peningkatan populasi tersebut. Selanjutnya, dengan memakai pendekatan teori gas kinetik dan distribusi Poisson, ditemukan peningkatan jumlah sampah secara kontinu untuk ketinggian antara 600 dan 700 km yakni di sekitar ketinggian satelit LAPAN-TUBSAT. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa probabilitas tabrakan LAPAN-TUBSAT pada Oktober 2012 adalah 33,8% lebih tinggi dibanding probabilitasnya pada Desember 2008.
Kata kunci: Aktifitas Matahari, Populasi sampah antariksa, Kerapatan atmosfer, LAPAN-TUBSAT, Probabilitas tabrakan
Kata kunci: Aktifitas Matahari, Populasi sampah antariksa, Kerapatan atmosfer, LAPAN-TUBSAT, Probabilitas tabrakan
Full Text:
UntitledRefbacks
- There are currently no refbacks.