PERFORMA WAVEFORM SISTEM ALE 2G PADA PROSES IDENTIFIKASI KETERSEDIAAN KANAL IONOSFER SIRKUIT BANDUNG-WATUKOSEK [PERFORMANCE OF THE 2G ALE WAVEFORMS FOR IDENTIFICATION PROCESS OF IONOSPHERIC CHANNEL AVAILABILITY ON BANDUNG-WATUKOSEK CIRCUITS]
Abstract
Penelitian ini menganalisis performa waveform sistem Automatic Link Establishment (ALE)
generasi kedua (2G) pada proses identifikasi ketersediaan kanal yang dilakukan berdasarkan hasil
penerapan pada sebuah sirkuit komunikasi kanal ionosfer. Analisis dilakukan dari hasil
perbandingan antara perhitungan ketersediaan kanal berdasarkan kemampuan pantul oleh lapisan
ionosfer dan hasil penerapan waveform sistem ALE pada sirkuit komunikasi Bandung
(6,53ºLS;107,35ºBT) –Watukosek (7,15ºLS;112,45ºBT) yang menggunakan sebuah frekuensi tunggal,
yakni 10,1455 MHz. Hasil analisis performa identifikasi ketersediaan kanal waveform ALE dilakukan
dengan menyajikan kurva Bit Error Rate (BER) rata-rata sebagai fungsi Signal+Noise+Distorsi/
Noise+Distorsi (SINAD), dan distribusi SINAD dari data empiris yang diperoleh. Dari kurva BER rataJurnal
rata sebagai fungsi SINAD dan distribusi SINAD untuk tiap periode satu hari pengamatan,
perhitungan nilai outage probability (Pout) berdasarkan kriteria nilai SINAD minimum dari BER
maksimum yang diijinkan pada sistem ALE dilakukan untuk memperoleh persentase keberhasilan
identifikasi ketersediaan kanal. Hasil perhitungan Pout dengan kriteria BER maksimum 0,288
menunjukkan bahwa waveform ALE 2G tidak dapat digunakan untuk proses identifikasi ketersediaan
kanal hingga mencapai lebih dari 50% dari nilai ketersediaan kanal maksimum yang telah dibatasi
oleh nilai Lowest Usable Frequency (LUF) dan Maximum Usable Frequency (MUF). Dari hasil
perhitungan Pout tersebut, persentase keberhasilan identifikasi ketersediaan kanal dalam periode satu
hari juga menunjukkan bahwa penggunaan waveform sistem ALE 2G hanya mampu mengidentifikasi
hingga 36% dari ketersediaan kanal yang tersedia dalam satu hari. Kegagalan identifikasi
ketersediaan kanal tersebut menunjukkan bahwa modulasi 8-Continuous Phase Frequency Shift
Keying (CPFSK) yang digunakan pada waveform ALE 2G belum optimal dalam proses identifikasi
ketersediaan kanal pada propagasi sistem komunikasi ionosfer.
Kata Kunci:Waveform ALE, 8-CPFSK, Identifikasi Channel Availability
generasi kedua (2G) pada proses identifikasi ketersediaan kanal yang dilakukan berdasarkan hasil
penerapan pada sebuah sirkuit komunikasi kanal ionosfer. Analisis dilakukan dari hasil
perbandingan antara perhitungan ketersediaan kanal berdasarkan kemampuan pantul oleh lapisan
ionosfer dan hasil penerapan waveform sistem ALE pada sirkuit komunikasi Bandung
(6,53ºLS;107,35ºBT) –Watukosek (7,15ºLS;112,45ºBT) yang menggunakan sebuah frekuensi tunggal,
yakni 10,1455 MHz. Hasil analisis performa identifikasi ketersediaan kanal waveform ALE dilakukan
dengan menyajikan kurva Bit Error Rate (BER) rata-rata sebagai fungsi Signal+Noise+Distorsi/
Noise+Distorsi (SINAD), dan distribusi SINAD dari data empiris yang diperoleh. Dari kurva BER rataJurnal
rata sebagai fungsi SINAD dan distribusi SINAD untuk tiap periode satu hari pengamatan,
perhitungan nilai outage probability (Pout) berdasarkan kriteria nilai SINAD minimum dari BER
maksimum yang diijinkan pada sistem ALE dilakukan untuk memperoleh persentase keberhasilan
identifikasi ketersediaan kanal. Hasil perhitungan Pout dengan kriteria BER maksimum 0,288
menunjukkan bahwa waveform ALE 2G tidak dapat digunakan untuk proses identifikasi ketersediaan
kanal hingga mencapai lebih dari 50% dari nilai ketersediaan kanal maksimum yang telah dibatasi
oleh nilai Lowest Usable Frequency (LUF) dan Maximum Usable Frequency (MUF). Dari hasil
perhitungan Pout tersebut, persentase keberhasilan identifikasi ketersediaan kanal dalam periode satu
hari juga menunjukkan bahwa penggunaan waveform sistem ALE 2G hanya mampu mengidentifikasi
hingga 36% dari ketersediaan kanal yang tersedia dalam satu hari. Kegagalan identifikasi
ketersediaan kanal tersebut menunjukkan bahwa modulasi 8-Continuous Phase Frequency Shift
Keying (CPFSK) yang digunakan pada waveform ALE 2G belum optimal dalam proses identifikasi
ketersediaan kanal pada propagasi sistem komunikasi ionosfer.
Kata Kunci:Waveform ALE, 8-CPFSK, Identifikasi Channel Availability
Full Text:
UntitledRefbacks
- There are currently no refbacks.