ANALISIS VARIASI DIURNAL OZON DAN PRECURSORNYA PADA MUSIM KEMARAU DAN MUSIM HUJAN DI BANDUNG
Abstract
ATelah dilakukan pengukuran konsentrasi NOX (NO +NO2) dan CO ambien secara kontinyu sejak awal tahun 2008 di Bandung (06º, 54†S,-107º, 35†E, 762 m DPL). Pengukuran ini merupakan bagian dari program pengembangan kapasitas pemantauan kualitas udara ambien, sementara pengukuran konsentrasi ozon ambien telah dilakukan secara kontinyu sejak Jurnal Sains Dirgantara Vol. 7 No. 1 Desember 2009 : 165-175 166 tahun 1985. Analisis data ozon dan prekursornya, NOX (NO +NO2) serta CO tahun 2008 untuk musim kemarau dan musim hujan juga dilakukan. Diperoleh puncak konsentrasi variasi diurnal NOX dan CO terjadi pada pagi hari antara pukul 06.30-07.30 WIB, dan sore hari antara pukul 19.00-21.00 WIB, puncak konsentrasi ini menggambarkan karakter hubungan fotokimia proses pembentukan dan perusakan ozon. Secara berturut-turut diperoleh nilai konsentrasi rata-rata NOX, NO, NO2, CO dan O3, NOX: 19,23 ppbv, NO: 8,89 ppbv, NO2: 10,14 ppbv CO: 930 ppbv dan O3: 20,91 untuk musim kemarau dan NOX: 25,18 ppbv, NO: 11,35 ppbv, NO2: 13,81 ppb CO: 1104 ppbv and O3: 23,67 ppbv untuk musim hujan. Nilai maksimum konsentrasi O3 mencapai 54,65 ppbv pada pukul 12.00 WIB di musim kamarau dan 36,51 ppbv pada pukul 11.00 WIB di musim hujan, sementara nilai minimum konsentrasi terjadi pada awal pagi hari sebesar 9,24 ppbv pada pukul 05.00 WIB pagi untuk musim kamarau dan sebesar 11,7 ppbv pada pukul 01.00 WIB untuk musim hujan. Terjadinya peningkatan konsentrasi O3 sepanjang pagi hari bertepatan dengan penurunan konsentrasi NO karena proses fotolisis, sementara penurunan kosentrasi O3 pada sore hari kemungkinan merupakan hasil dari proses deposisi kering bersamaan dengan penurunan lapisan batas dan adanya tritrasi dengan NO, karena melemahnya proses photokimia sepanjang sore hari. Diperoleh nilai background konsentrasi CO terhadap NOX pada musim kemarau sebesar 219,74 ppbv, sementara nilai background konsentrasi CO pada musim hujan sebesar 176,86 ppbv, dengan koefisien korelasi lebih besar dari 90 % untuk kedua musim baik musim kemarau maupun musim hujan. Kata Kunci: Ozon, Precursor ozon, Variasi diurnal, Laju fotolisis, Fotokimia.
Full Text:
Full Text PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.