ANALISIS STATISTIK KEMUNCULAN SINTILASI IONOSFER DAERAH LINTANG RENDAH INDONESIA BERDASARKAN DATA PENGAMATAN DI STASIUN KOTOTABANG (STATISTICAL ANALYSIS OF THE OCCURRENCES OF LOW LATITUDE IONOSPHERIC SCINTILLATION BASED ON DATA OBSERVATION AT KOTOTABANG S

- Asnawi

Abstract


Perubahan kerapatan lapisan ionosfer dapat menyebabkan gangguan berupa fluktuasi secara cepat pada amplitudo dan fasa sinyal satelit yang dikenal sebagai sintilasi ionosfer. Sinyal satelit Global Positioning System (GPS) pada pita frekuensi L (1,5 GHz) dimanfaatkan untuk kajian perubahan kerapatan ionosfer, jumlah elektron total ionosfer (TEC, Total Electron Content) dan sintilasi ionosfer. Tulisan ini membahas statisik kemunculan sintilasi ionosfer saat aktivitas matahari minimum hingga maksimum periode 2008-2012 dari pengamatan Ionospheric Scintillation Monitoring (ISM) di Loka Pengamatan Atmosfer Kototabang (0,20 LS, 100,32 BT; lintang geomagnet 10,6 LS). Analisis statistik kemunculan sintilasi kuat dan lemah selama periode tahun tersebut dilakukan dengan membedakan dua ambang batas nilai sintilasi. Ambang batas indeks sintilasi di atas 0,25 adalah sintilasi lemah dan di atas 0,5 adalah sintilasi kuat. Data fluks 10,7 cm digunakan untuk melihat pengaruh aktivitas matahari pada perubahan sintilasi. Dari hasil statistik kemunculan sintilasi selama lima tahun pengamatan diperoleh kemunculan sintilasi meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas matahari. Kemunculan sintilasi lemah dengan 0,25< S4 <0,5 mencapai 20 % terjadi pada seluruh bulan dari tahun 2008 hingga 2012. Persentase kemunculan sintilasi kuat S4 > 0,5 mencapai 90% saat aktivitas matahari maksimum, yaitu tahun 2011 dan 2012. Kemunculan sintilasi kuat memperlihatkan pola dua puncak yang dominan pada setiap tahunnya, yaitu pada bulan ekuinok Maret-April dan September-Oktober dengan ekuinok Maret lebih intens dibanding dengan ekuinok September. Sintilasi kuat yang terjadi pada bulan ekuinok mencapai 40 % pada saat aktivitas matahari minimum tahun 2008 hingga 2010. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh musim ekuinok pada kemunculan sintilasi masih terjadi pada saat matahari minimum.
Kata kunci: Ekuinoks, Klimatologi, Kototabang, Sintilasi ionosfer

Full Text:

Untitled

Refbacks

  • There are currently no refbacks.