KARAKTERISTIK RUANG-WAKTU SUMBER UAP AIR DI ATAS BENUA MARITIM INDONESIA MENGGUNAKAN DATA ERA INTERIM [SPATIO-TEMPORAL CHARACTERISTICS OF MOISTURE SOURCE OVER THE INDONESIAN MARITIME CONTINENT USING ERA INTERIM DATA]
Abstract
Sumber uap air di atmosfer di tiga sub wilayah dalam Benua Maritim Indonesia telah dianalisis menggunakan data ERA Interim. Ada dua sumber uap air atmosfer yang penting, yaitu adveksi dan konveksi. Samudera Pasifik dan Samudera India merupakan sumber uap air utama untuk curah hujan di Benua Maritim. Namun demikian wilayah ini juga merupakan salah satu dari tiga pusat konveksi utama di dunia. Oleh karena itu kontribusi penguapan lokal terhadap curah hujan mempunyai peranan penting. Sebuah model daur ulang curah hujan dinamis digunakan untuk melakukan estimasi kontribusi tersebut. Nisbah hujan daur ulang ini bervariasi di berbagai sub wilayah yang berbeda, namun umumnya berpuncak pada musim semi belahan bumi utara dengan nilai tertinggi 60% yang bertepatan dengan keberadaan ITCZ di atas Benua Maritim. Nilai nisbah terendah adalah 25% yang terjadi selama musim panas belahan bumi utara, di mana ITCZ berada paling jauh dari ekuator. Siklus curah hujan tahunan dari sumber uap air lokal ini mirip dengan hujan konvektif dari TRMM. Nisbah hujan daur ulang meningkat (turun) waktu El Niño (La Niña). Hal ini memberikan indikasi bahwa fluks uap air yang kuat yang masuk ke wilayah ini menekan kontribusi uap air hasil penguapan lokal, sementara selama El Niño fluks tersebut melemah bahkan berbalik arah dengan membawa uap air keluar dari wilayah Indonesia.
Kata Kunci: Uap air, Benua maritim, Hujan daur ulang, El Niño, La Niña
Kata Kunci: Uap air, Benua maritim, Hujan daur ulang, El Niño, La Niña
Full Text:
UntitledRefbacks
- There are currently no refbacks.