ANALISIS PENGARUH AEROSOL PADA AWAN DI INDONESIA [AEROSOL IMPACT ON CLOUDS ANALYSIS OVER INDONESIA]
Abstract
Tulisan ini menguraikan penggunaan data Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) level-2 pada satelit Terra MOD08 versi 5.1 untuk mempelajari pengaruh peningkatan fluks aerosol yang dinyatakan dengan parameter Aerosol Optical Depth (AOD) pada ukuran radius efektif awan cair dan awan es, pada fraksi awan dan pada tekanan puncak awan atau Cloud Top Pressure (CTP) di atas Indonesia. Data dikelompokkan untuk musim hujan (Desember, Januari, Februari atau DJF), periode transisi 1 (Maret, April, Mei atau MAM), musim kering (Juni, Juli, Agustus atau JJA) dan periode transisi 2 (September, Oktober, November atau SON) di atas wilayah yang meliputi 80 º-150 ºBT dan 12 ºS-12 ºLU untuk periode Maret 2000 – Februari 2012. Pengaruh tidak langsung yang bersifat positif dari aerosol di atas Indonesia pada ukuran radius efektif awan lebih terlihat pada awan cair dibandingkan pada awan es. Pengaruh positif aerosol pada radius efektif awan es terjadi di atas daratan Kalimantan, Sumatera, dan sebagian Jawa untuk semua periode, dengan pengaruh terkuat pada periode MAM dan SON di Kalimantan. Pengaruh negatif untuk awan es cenderung terjadi di atas lautan dan daerah-daerah dengan nilai AOD di bawah 0,3. Pengaruh positif aerosol pada radius efektif awan cair jelas terlihat pada periode MAM dan SON. Sedangkan untuk wilayah-wilayah dengan nilai rata-rata AOD yang tinggi (di atas 1) terlihat di sebagian Sumatera dan sebagian Kalimantan, peningkatan fluks aerosol menyebabkan peningkatan fraksi awan. Pengaruh peningkatan fluks aerosol di Indonesia cenderung meningkatkan nilai tekanan pada puncak awan, yang berarti membantu pembentukan awan-awan rendah.
Kata kunci: Aerosol, Fraksi awan, MODIS, Terra
Kata kunci: Aerosol, Fraksi awan, MODIS, Terra
Full Text:
UntitledRefbacks
- There are currently no refbacks.