PEMANFAATAN GLOBAL CIRCULATION MODEL (GCM)UNTUK PREDIKSI PRODUKSI PADI
Abstract
Dalam pengembangan model untuk prediksi produksi padi berdasarkan Palmer Drought Severity Index (PDSI) menggunakan luaran GCM CSIRO MK3 (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization) Australia, dengan input curah hujan dan suhu bulanan untuk tiga skenario SRES (Special Report on Emissions Scenarios) yaitu SRESA2, SRESB1 dan SRESA1B, maka dapat diprediksi produksi padi di dua Kabupaten Subang dan Tasikmalaya. Dengan menghitung luas area pertanian pada masing-masing wilayah ZPI (zona prediksi iklim), PDSI terboboti per subround/periode (PDSIWp) dan penentuan bobot berdasarkan persentase luas area pertanian pada setiap wilayah maka diperoleh prediksi produksi padi di masa yang akan datang (2010, 2020, 2030, 2040, dan 2050). Prediksi produksi padi di Kabupaten Subang sebesar 792.943 ton dari rataan ketiga model skenario Pemanfaatan Global Circulation........ (Sinta Berliana Sipayung et al.) 83 GCM pada tahun 2020, sementara pada tahun 2050 prediksi produksi padi sebesar 827.270 ton. Kabupaten Tasikmalaya rataan produksi padi periode 1988-2005 adalah 568.145 ton per tahun, sedangkan prediksi produksi padi tahun 2020 sebesar 573.906 ton dan 596.026 ton pada tahun 2050. Jika dibandingkan produksi saat ini rataan tahun 1988-2005 prediksi produksi padi mengalami penurunan sekitar 8 % pada tahun 2020 dan 4% tahun 2050 di Kabupaten Subang sedangkan Tasikmalaya mengalami kenaikan 1% pada tahun 2020 dan 5% pada tahun 2050. Kata kunci: Iklim, GCM, PDSI dan Produksi Padi.
Full Text:
Full Text PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.